(6/1/2021) Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan salah satu alternatif solusi mengatasi permasalahan banjir di wilayah perkotaan. Semakin berkurangnya luasan ruang terbuka hijau, maka semakin menurun jumlah air permukaan yg terserap ke dalam tanah. Hal itulah yg kemudian mengakibatkan benjana banjir di beberapa wilayah perkotaan. “Lubang Resapan Biopori dapat mengatasi masalah banjir dan genangan di kota Metro” terang Kadis LH melalui kasi Konservasi dan Rehabilitasi. Selain dapat mengatasi masalah banjir, LRB juga dapat meningkat kan kesuburan tanah. “Kedepan, kota Metro akan diproyeksikan sebagai kota Biopori. Bersama warga, instansi pemerintah dan swasta, akan membuat gerakan Sejuta Lubang Biopori bersama di lokasinya masing-masing” lanjut Arif Radigusman. Dengan demikian, selain dapat terhindar dari banjir dan genangan, wilayah kota Metro juga dapat meningkatkan kualitas kesuburan tanahnya. (klp)
Ruang Teduh ; MELESTARIKAN LINGKUNGAN DENGAN BUDIDAYA TRIGONA
(22/12/2020) Kadis LH menerima kunjungan penggiat Lentera mas Budi di “ruang teduh” kantor Dinas Lingkungan Hidup kota Metro. Diskusi tentang pelestarian lingkungan di wilayah kota Metro melalui budidaya lebah Trigona oleh masyarakat. “Budidaya Trigona oleh masyarakat akan mendorong penambahan vegetasi baik pohon buah maupun bunga bunga” jelas mas Budi. Hal itu diaminkan juga oleh kadis Lh dan siap mendukung sesuai kewenangan dan kemampuan. “Penambahan pohon bunga bunga seperti Tabebuya, selain dapat mendorong keindahan kota, juga dapat menambah bahan makan lebah Trigona” sambut kadis Lh. Keberadaan lebah Trigona secara ekonomi dapat menjadi tambahan pendapatan masyarakat, sehingga keberadaan bunga bunga dan vegetasi buah di wilayah kota metro dapat terjaga. Dengan terjaganya vegetasi, maka indeks tutupan lahan dan indeks kualitas lingkungan hidup kota metro dapat ditingkatkan.(klp)
Manusia, Pohon dan Oksigen
(19/12/20) Mengapa manusia membutuhkan Pohon? pertanyaan sederhana ini yg harus dijawab oleh kita sebagai manusia. Persepsi yang sama terhadap masalah pohon akan menyamakan asumsi terhadap program dan kegiatan yg berkaitan dengan pohon. “Terdapat tiga fungsi pada sebatang pohon, pertama fungsi ekonomi, kedua fungsi estetika, dan ketiga fungsi ekologi” terang kasi Konservasi dan Rehabilitasi DLH.
“RUANG TEDUH” ; ANTARA KOPI, EDUKASI DAN EKSPRESI LINGKUNGAN
(02/12/2020) Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan salah satu urusan wajib pemerintah daerah ketiga setelah pendidikan dan kesehatan. Hal itu termuat dalam Undang undang 32/2014 tentang pemerintah daerah. Memperhatikan betapa pentingnya urusan lingkungan hidup, setiap pemerintah daerah dituntut untuk bersungguh-sungguh dalam hal pengelolaan lingkungan di daerah masing-masing. Metro melalui Dinas Lingkungan Hidup selalu berupaya serius dalam melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup di wilayah kota Metro. “Ruang Teduh” merupakan salah satu implementasi kebijakan dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup di kota Metro. “Ruang Teduh diharapkan menjadi tempat ngopi, diskusi, edukasi, ekpresi dan implementasi prinsip prinsip lingkungan seperti konservasi, pengelolaan sampah, maupun pencegahan pencemaran lingkungan” terang kasi Konservasi dan Rehabilitasi LH. Ruang Teduh akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua fihak, baik instansi pemerintah maupun swasta yang berkomitmen dan peduli terhadap pelestarian lingkungan hidup di kota Metro. Kerjasama yang dimaksud kan dapat berbentuk program kegiatan edukasi, sosialisasi maupun diskusi tentang masalah lingkungan. Ruang Teduh juga siap menerima sumbangan/hibah bibit pohon (kayu/buah) untuk selanjutnya didistribusikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. (klp)
DINAS LH BERSAMA PERKIM TANAMI MEDIAN PATIMURA
(23/10/20) Menjelang musim penghujan ini, Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro berinisiatif menanami median jalan Patimura di kelurahan Banjarsari, Metro Utara. Bersama pasukan hijau pertamanan Dinas Perkim, Dinas LH menanam jenis pohon Tabebuya (Tabebuia) di median jalan yang sebelumnya terlihat gersang. “Biar nanti, median jalannya terlihat hijau dan indah” terang Kadis Lh. Jenis Tabebuya dipilih karena selain punya kemampuan menyerap polutan di udara, tumbuhan ini juga mempunyai nilai keindahan/estetika karena mempunyai bunga yang bagus. Diharapkan semua pihak termasuk masyarakat, dapat ikut berpartisipasi memelihara dengan tidak merusak bibit yang sudah ditanam. (klp)